Bimbang?Bingung?Pusing?Minder?Gak PercayaDiri? Semua itu kumpul jadi satu namanya ‘GALAU’. Percaya nggak sih galau itu bukan kata yang ‘norak’? Galau itu perasaan yang lahiriyah dimiliki semua orang. Apalagi terhitung anak-anak SMA yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Yap ! Ini namanya ‘Galau Tingkat Perguruan Tinggi’. Kenapa aku bilang gitu ? galau yang satu ini pasti dimiliki oleh semua anak kelas XII, termasuk aku. Kenapa aku mengatakan diriku sendiri? Karena aku termasuk dalam golongan mereka, yaaa benar, golongan ‘Galau Tingkat Perguruan Tinggi’. Konsultasi dengan orang tua adalah hal pertama yang aku lakukan, kemudian dengan kakak perempuanku satu-satunya,teman-teman sekelas ‘yang sudah pasti galau ditambah dengan ceritaku mereka pun tambah galau’,dan dengan pacar? Sudah kulakukan itu semua. Disuatu saat aku telah menetapkan pilihanku, tetapi disaat kosong aku malah dengan sengaja menjatuhkan diriku sendiri. Hal yang buruk menurutku, seperti mengatakan kepada diri sendiri “terlalu tinggi untuk aku”, “aah sudah jelas tidak sesuai dengan kemampuan otakku yang biasa saja”,”aah tidak mungkin bisa”, potongan-potongan kalimat itulah yang menjatuhkan keyakinanku untuk beberapa saat. Namun dikala senggan aku menceritakannya kepada temanku yang satu ini, dia rela membuang waktunya untuk mendengarkanku bercerita,menentukan pilihan dan tentang ketidak percayaan diriku. Hanya jarak yang memisahkan kita berdua. Tapi jelas hanya bertemu untuk pertama kalinya saja, dapat kusimpulkan, dia orang yang “unik”. Disaat sebelum aku menanyakan kepadanya tentang berbagai keluh kesahku, dia sudah menyelesaikan tugasnya sendiri, kupikir dia bukan orang yang terkena virus ‘Galau Tingkat Perguruan Tinggi’. Dia sudah menyelesaikan segala urusan, sebelum kaumemikirkan untuk memilih jurusan, aku terlebih telah berhasil menjatuhkan diriku sendiri untuk tidak dapat mendapakan “SNMPTN Jalur Undangan 2012” tetapi orang yang satu ini tetap menyemangatikuJ
Sampai pada hari penerimaan raport semester5, kelasku dinyatakan mendapatkan ‘SNMPTN Jalur Undangan’. Berita bahagia bukan, alhamdulillah awal yang baik , kataku. Dan aku langsung memberitakan ini kepadanyaJ
$0A
Dan bisa ditebak untuk selanjutnya, aku yang tidak menahu soal pendaftaran jalur undangan, langsung saat itu juga dia yang menjelaskan kepadaku,tentang remua yang apa-apa yang harus dilakukan pada pendaftaran jalur undangan itu. Dia yang menjelaskan semuanya kepadaku.
What a DEAREST FRIEND HE IS?